Tuesday 3 September 2013

Sistem Administrasi Wilayah Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan. Wilayahnya terdiri dari daratan dan lautan. Untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah, pemerintah kita mengembangkan sistem administrasi wilayah. Sistem ini dalam pengembangannya mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dalam bab ini kita membahas profil dan perkembangan sistem administrasi wilayah tersebut.

Sebelum memasuki kegiatan utama, bab ini kita awali dengan kuis. Memasuki kegiatan utama, kita mempelajari profil Indonesia. Kemudian kita belajar tentang perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia. Wilayah laut akan kita tinjau terlebih dahulu, baru wilayah daratannya. Tinjauan tentang perkembangan sistem adminisrasi wilayah darat kita mulai dari periode pasca kemerdekaan. Kemudian kita lanjutkan pembahasan pada periode RIS, dan diakhiri dengan era otonomi daerah.

Nama resmi negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setelah dijajah oleh Belanda dan Jepang, kita merdeka tahun 1945. Bentuk pemerintahan kita Republik Presidensil dengan kepala negara maupun kepala pemerintahan Presiden. Kota-kota besar di Indonesia antara lain Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, dan Semarang.

Nama Indonesia berasal dari bahasa Latin Indus yang berarti India dan bahasa Yunani nesos yang berarti pulau. George Earl adalah etnolog berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1850 ia mengusulkan nama Indunesian untuk penduduk “kepulauan India”. Mahasiswanya yang bernama J.R.Logan, menggunakan nama Indonesia sebagai sinonim Kepulauan India. Adolf Bastian dari Universitas Berlin mempopulerkan nama Indonesia dalam sebuah bukunya pada tahun 1890-an. Namun para akademisi Belanda enggan menggunakan nama itu.
Sampai tahun 1900, nama Indonesia lebih populer di lingkungan akademisi di luar Belanda. Namun sejak tahun itu para pejuang kebangsaan Indonesia menggunakan nama ndonesia sebagai ekspresi politiknya. Sarjana Indonesia yang secara terang-terangan menggunakan nama Indonesia pertama kali adalah Ki Hajar Dewantara. Beliau menggunakan nama Indonesia ketika mendirikan biro penerbitan di Belanda tahun 1913.
Indonesia terletak di ekuator sehingga beriklim tropis. Wilayahnya diapit oleh dua benua dan dua samudera, menyebabkannya beriklim musim. Suhu rata-rata tinggi, namun variasinya kecil. Di Jakarta misalnya, rata-rata suhu 26–30 °C. Ketika musim hujan, curah hujan tinggi. Ketika musim kemarau, curah hujan rendah. Curah hujan rata-rata tahunan 1.780–3.175 milimeter.

Dengan ketinggian 5.030 m, Puncak Jaya di Papua merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Danau Toba di Sumatera merupakan danau terluas, 1.145 km2. Sungai-sungai terbesar ada di Kalimantan yaitu Kapuas, Mahakam dan Barito. Sungai-sungai ini menjadi jalur transportasi penting bagi penduduk di sekitarnya.
Lokasi Indonesia di pertemuan antara lempeng tektonik Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. Letak ini menyebabkan letusan gunung berapi dan gempa bumi sering terjadi. Keuntungannya, debu dari gunung berapi menyebabkan tanah kita subur. Faktor inilah yang menyebabkan padatnya penduduk P. Jawa dan P. Bali. Keuntungan lainnya adalah banyaknya hasil tambang dari material yang dikeluarkan dari dalam bumi.


Wilayah Laut
Laut kita kaya sumber daya alam (SDA). SDA merupakan bahan kebutuhan manusia yang tersedia di alam. Ada SDA hayati atau non hayati. Contoh SDA hayati adalah ikan dan tumbuhan laut. Ikan merupakan sumber protein bagi manusia. Tumbuhan laut penting untuk sumber makanan dan penghasil oksigen. SDA non hayati misalnya minyak, gas alam dan beberapa jenis material untuk bahan bangunan. Dengan wilayah laut kita seluas 3.257.357 km², potensi SDA tentu sangat besar. Untuk pemanfaatannya, harus dilakukan pengaturan.

Pada tanggal 13 Desember 1957 keluar Deklarasi Juanda. Peraturan ini kemudian disahkan menjadi UU No.4 Prp Tahun 1960. Isinya tentang wilayah laut teritorial 12 mil laut atau 22 km dari pantai terluar. Perairan tersebut menjadi wilayah kedaulatan Indonesia. Perairan antar pulau secara otomatis juga menjadi wilayah kita. Perairan antar pulau ini disebut perairan Nusantara.
Pada tahun 1982 PBB mengesahkan UNCLOS. Kepanjangannya United NationsConvention on the Law of the Sea. Artinya Konvensi Hukum Laut Internasional PBB. UNCLOSmengatur kedaulatan dan yurisdiksi maritim negara pantai. Pemerintah RI meratifikasiUNCLOS menjadi Undang-undang no.17 tahun 1985.
UNCLOS mengatur dual hal. Pertama, negara pantai memiliki kedaulatan atas laut teritorialsejauh 12 mil laut dari pantai terluar. Kedua, negara pantai memiliki yurisdiksi atas ZonaEkonomi Eksklusif (ZEE). ZEE adalah wilayah 200 mil laut (370 km) dari pantai suatu negarayang SDA-nya menjadi hak dari negara tersebut. Ikan, mutiara, tambang minyak, tambang gas, dsb. menjadi hak negara tersebut. Hak ini disebut yurisdiksi yang meliputi pemanfaatan SDA, penelitian ilmiah, dan pelestarian lingkungan. Di luar zona tersebut, pengembanganmineralnya diatur oleh badan internasional.

Negara kita memiliki hak untuk mengatur navigasi di laut teritorial dan wilayah udaradi atasnya. Wilayah Indonesia sangat strategis. Kapal asing banyak yang perlu melewatiwilayah kita. Untuk itu Indonesia mengatur alur laut yang dapat digunakan kapal-kapal asing.Syaratnya, pelayaran yang dilakukan memiliki tujuan damai. Alur itu disebut dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).


Wilayah Darat
Luas daratan Indonesia 1.919.440 km². Daratan negara kita terluas ke 16 dunia. Luas keseluruhan Indonesia adalah 5.176.797 km².Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Wilayahnya dibagi menjadi sejumlah propinsi. Masing-masing Propinsi dibagi menjadi sejumlah kabupaten dan kota. Setiap Kota atau kabupaten dibagi menjadi sejumlah kecamatan. Dan setiap kecamatan dibagi menjadi sejumlah kelurahan dan desa.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Presiden Ir.Soekarno menetapkan Indonesia dibagi menjadi beberapa propinsi. Propinsi-propinsi ini tersebar di Kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil. Kep. Sunda Besar adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada waktu itu, wilayah Papua masih belum diakui oleh Belanda sebagai wilayah Indonesia. Kep. Sunda Kecil adalah pulau-pulau kecil, diantaranya Nusa Tenggara dan Maluku.

Sejak 1945 itu, jumlah propinsi di Indonesia senantiasa mengalami perkembangan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan dinamika politik. Jumlah kabupaten atau kota, kecamatan, desa atau kelurahan pun mengikuti dinamika tersebut. Namun dalam buku ini yang dibahas hanyalah perkembangan jumlah propinsinya saja.

Pada masa awal kemerdekaan tahun 1945, wilayah Indonesia hanya terdiri atas delapan propinsi. Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota negara. Ayo kita cari lokasi propinsi-propinsi tersebut.
Pada masa awal kemerdekaan tersebut, Papua masih dikuasai Belanda. Bahkan Belanda pun berusaha untuk menguasai propinsi-propinsi yang sudah dibentuk. Peperangan pun tidak bisa dihindarkan. Jakarta menjadi tidak aman. Antara 1946 sampai dengan 1949 ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Pada tahun 1949 akhirnya banyak muncul negara-negara bagian bentukan Belanda. Untuk menghindari peperangan, dilakukan upaya diplomasi dengan Belanda. Sebagai penengahnya adalah komisi PBB untuk Indonesia, yang disingkat UNCI. Kepanjangannya adalah United Nations Comission for Indonesia. Akhirnya berhasil diselenggarakan Konferensi Meja Bundar. Hasilnya, disepakati berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari tujuh negara bagian dan sembilan daerah otonom. Namun pada 17 Agustus 1950 RIS dibubarkan, Indonesia pun kembali menjadi negara kesatuan Republik Indonesia.


Akhirnya, negara kita kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam kurun waktu tahun 1950-an dan 1960-an beberapa kali terjadi pemekaran jumlah propinsi. Pemekaran ini dalam beberapa tahapan. Pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dibagi menjadi beberapa propinsi. Setiap propinsi dibagi menjadi beberapa karesidenan. Dalam tahapan selanjutnya, karesidenan-karesidenan tersebut dimekarkan menjadi propinsi. Pada awal tahun 1963, NKRI terdiri dari 25 propinsi. Namun Papua masih belum kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Perjuangan pun terus dilakukan, baik melalui jalur diplomatik maupun perjuangan bersenjata. Karena situasinya semakin kurang baik, maka PBB pun menjadi penengah. Pada tahun 1963, PBB secara resmi menyerahkan Papua kepada NKRI. Pada tahun 1963, diadakan penentuan pendapat rakyat. Hasilnya, mayoritas rakyat Papua memilih bergabung dalam NKRI.

Pada tahun 1976, Timor Timur lepas dari belenggu penjajahan Portugis. Wilayah ini kemudian bergabung ke dalam NKRI. Proses penggabungan itu dikenal dengan integrasi. Berarti saat itu Timor Timur menjadi propinsi yang ke 27. Namun bulan Agustus 1999 penduduk Timor Timur diberikan kesempatan untuk menentukan pilihan. Ada dua opsi yaitu menjadi negara sendiri atau tetap bergabung dalam NKRI. Proses jajak pendapat pun dilakukan di bawah pengawasan PBB. Hasilnya, lebih banyak penduduk Timor Timur yang memilih merdeka. Pada masa transisi sebelum merdeka, negara baru tersebut di bawah perwalian PBB. Berarti tahun 1999, kembali jumlah propinsi di Indonesia menjadi 26. Pada tahun 2002 wilayah Timor Timur resmi menjadi negara sendiri yaitu negara Timor-Leste. Setelah 55 tahun merdeka, Indonesia pun memasuki milenium baru yaitu tahun 2000.

Pada masa itu di negara kita sedang bergulir proses otonomi daerah. Aspirasi rakyat di setiap daerah pun semakin dapat diakomodasi pemerintah pusat. Banyak rakyat di daerah menghendaki daerahnya menjadi propinsi sendiri. Pada tahun 2000 lahir tiga propinsi. Propinsi baru di Pulau Jawa yaitu Propinsi Banten. Wilayahnya sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Di propinsi Sumatera Selatan berdiri Propinsi Bangka Belitung. Sesuai namanya, propinsi ini terdiri dari dua pulau utama yaitu pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pada bulan Desember 2000 Gorontalo menjadi propinsi sendiri, sebagai pemekaran dari Propinsi Sulawesi Utara. Wilayahnya adalah apa yang kita kenal sebagai Semenanjung Minahasa.

Pada bulan Februari 2003 propinsi Papua dimekarkan menjadi dua propinsi. Maka propinsi di Indonesia bertambah satu lagi yaitu Papua Barat. Wilayahnya adalah Semenanjung Doberai yang di peta bentuknya agak mirip kepala burung. Pada bulan Juli 2004, berdiri propinsi Riau. Wilayahnya adalah kepulauan yang dulunya merupakan bagian dari propinsi Riau.


EmoticonEmoticon